Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk problematika penggunaan bahasa Indonesia pada karangan narasi siswa kelas IV SDN Tegalayu Surakarta. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab problematika penggunaan Bahasa Indonesia. Problematika yang dikaji meliputi (1) problematika gejala bahasa, (2) problematika ejaan dan pemakaiannya, (3) problematika perubahan bentuk kata dan makna, (4) problematika kalimat.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan subjek penelitian yang mewakili yaitu peserta didik kelas IV SDN Tegalayu Surakarta. Data yang dianalisis adalah karangan narasi peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen, wawancara, dan observasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber serta mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan problematika terbanyak adalah problematika ejaan dan pemakaiannya sebesar 36,16%, diikuti oleh problematika perubahan bentuk kata dan makna 35,03%, problematika kalimat 15,25% dan problematika gejala bahasa sebesar 13,56%. Faktor internal penyebab utama problematika disebabkan oleh (1) kurangnya pemahaman kaidah kebahasaan siswa, (2) kurangnya penguasaan kosakata siswa, (3) rendahnya motivasi dan minat siswa, (4) ketelitian siswa. Sedangkan faktor eksternal penyebab problematika adalah (1) interaksi bilingual guru dengan siswa, (2) rendahnya kesadaran sekolah untuk mengembangkan minat dan motivasi menulis siswa, (3) rendahnya kesadaran keluarga dengan keterampilan menulis yang dimiliki siswa. Simpulan penelitian ini adalah peserta didik masih mengalami problematika penggunaan Bahasa Indonesia yang terlihat pada hasil karangan siswa. Terdapat faktor penyebab problematika penggunaan Bahasa Indonesia Sehingga guru perlu merencanakan strategi pembelajaran yang dapat mengurangi problematika penggunaan Bahasa Indonesia pada siswa.