Kementerian Perhubungan Republik Indonesia khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mencanangkan salah satu kebijakan baru yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik, yang bernama ‘Buy The Service’. Pelaksanaan sistem pembelian layanan (Buy The Service) ini merupakan amanat yang tertuang dari UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan khususnya pasal 158 ayat 1. Buy The Service adalah pembelian layanan publik yang sudah ada oleh pemerintah, namun yang mengoperasikan layanan ini adalah pihak swasta atau pihak operator bus. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum khususnya angkutan perkotaan, dengan menciptakan pelayanan transportasi umum yang lebih memberikan kenyamanan kepada masyarakat khususnya pengguna angkutan publik. Penelitian ini nantinya akan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yakni teori dari Van Meter dan Van Horn dalam (Agustino, 2016), keberhasilan implementasi dapat diukur dari standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, karakteristik organisasi pelaksana, disposisi atau sikap pelaksana, komunikasi antar organisasi dan lingkungan sosial, ekonomi dan politik. Sumber data primer penelitian ini adalah hasil dari wawancara, sedangkan untuk data sekunder menggunakan studi dokumentasi yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowbal sampling, sedangkan validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber atau data, dengan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menfokuskan tentang bagaimana pelaksanaan kebijakan program sistem Buy The Service pada moda transportasi umum Batik Solo Trans, dan manfaat apa yang didapatkan pengguna dalam kebijakan tersebut. Hasil penelitian ini, terlihat bahwa implementasi dari sistem Buy The Service dijalankan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yakni terwujudnya pelayanan angkutan umum di Kota Surakarta yang ekonomis, mudah, andal, aman dan nyaman serta terintegrasi dilaksanakan dengan sudah cukup baik dan sudah dirasakan efektif dalam penggunaanya dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat dalam transportasi publik, meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam implementasinya tetapi pelaksanaannya sudah baik.