Laporan akhir ini didasarkan dari pengalaman penulis menyusun program sosialisasi digital transportasi umum di Kota Surakarta dengan mitra Batik Solo Trans (BST). Penulis berupaya melakukan pengenalan secara lebih luas kepada publik khususnya masyarakat Kota Surakarta mengenai Batik Solo Trans melalui soial media. Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi menghadirkan sosial media sebagai media baru yang dapat diakses lebih luas oleh publik melalui jaringan internet. Menurut Croteau (1997:12) media baru merupakan media yang hadir karena inovasi teknologi komunikasi meliputi tv kabel, satelit, dan teknologi optik fiber, serta komputer. Humas menduduki peran penting dalam upaya sosialisasi digital ini, seorang humas di perusahaan merupakan pihak yang menjembatani terbangunnya komunikasi kepada publik secara baik, dengan harapan terciptanya pengertian antara masyarakat dan perusahaan. Ketika saling pengertian antara perusahaan dan masyarakat terbagun, maka citra perusahaan dimata publik akan menjadi baik dan memudahkan program sosialisasi digital terlaksana untuk menjaring pengguna Batik Solo Trans lebih luas lagi. (Besar&Gustina, 2016) Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan, komunikasi berguna untuk mengakomodasi pemahaman antara komunikator dan komunikan. (Harahap & Amanah, 2018). Komunikasi memainkan peran penting dalam membangun citra merek. Komunikasi merek dapat meningkatkan kesadaran dan daya ingat yang lebih tinggi dari pelanggan, sehingga pelanggan akan membeli atau menggunakan merek yang memuaskan mereka. (Narayanan&Manchanda, 2010). Pada program ini penulis berperan sebagai Brand Communication Staff yang bertugas dalam memproduksi karya visual maupun audio visual berbentuk foto dan video yang bertujuan untuk menciptakan citra baik, kepercayaan, dan kepuasan pelanggan pada layanan Batik Solo Trans. XVIII Brand Communication atau Komunikasi Merek merupakan bagian dari marketing komunikasi yang merupakan upaya perusahaan dalam menyebarkan informasi, menawarkan, membujuk, dan mempengaruhi target pasar untuk bersedia menerima, menggunakan jasa atau membeli barang dari sebuah merek atau perusahaan. Komunikasi pemasaran berwujud sebuah pesan informatif, persuasif dan pengingat kepada pelanggan mengenai produk/jasa yang ditawarkan sehingga terbangun hubungan baik antara perusahaan dengan pelanggan (Shimp, 2003). Penulis mengkomunikasikan merek kepada publik dengan memproduksi karya visual dan audio visual yang menampilkan kemudahan akses dan fasilitas yang tersedia bagi penumpang Batik Solo Trans. Hasil dari produksi tersebut kemudian diunggah pada Instagram sebagai media sosial untuk mempublikasikan hasil dari produksi yang telah dibuat oleh penulis. Penulis sebagai brand communication berusaha meraih citra merek (brand image) dari Batik Solo Trans sebagai layanan transportasi umum yang terpercaya bagi publik dari segi kemudahan akses, kenyamanan, dan keamanan, dengan tujuan semakin banyak masyarakat yang mengenal dan menggunakan layanan Batik Solo Trans.