Latar Belakang : Pertambangan pasir di desa Gombolharjo merupakan salah satu sektor informal di Jawa Tengah. Aktivitas pemindahan pasir dari darat ke dalam truk dilakukan menggunakan alat bantu sekop tradisional dengan posisi badan berdiri dan membungkuk serta badan dan tangan memutar ke samping yang dilakukan berulang dalam kurun waktu lama dan statis. Hal ini mengakibatkan postur kerja tidak ergonomis pada punggung, tangan, dan kaki sehingga berpotensi untuk mengalami gangguan musculoskeletal. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk memperbaiki postur kerja dan mengurangi keluhan MSDs adalah pemakaian desain sekop ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan postur kerja dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) setelah intervensi desain “sekop riris” pada pekerja kuli angkut pasir di Dipo Pasir Gombolharjo.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ekperimental dengan desain penelitian quasi eksperimen jenis nonequivalent control group design. Jumlah sampel 20 responden dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kerja REBA, kuesioner Nordic Body Map dan desain “sekop riris” sebagai alat intervensi.

Hasil: Hasil analisis data penelitian menggunakan uji Mann Whitney diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan tingkat risiko tinggi postur kerja (p=0,028) setelah dilakukan intervensi desain “sekop riris”. Namun tidak ditemukan perbedaan yang signifikan terhadap keluhan musculoskeletal disorders sebelum dan sesudah intervensi “sekop riris” (p value=0,081).

Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa “sekop riris” dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi postur kerja tidak alamiah pada pekerja kuli angkut pasir di Dipo Pasir Gombolharjo.