Latar Belakang: Perawat merupakan salah satu sumber daya manusia di bidang pelayanan kesehatan. Sumber daya manusia yang bekerja di bidang pelayanan rata-rata memiliki tingkat stres dan burnout yang tinggi. Tingkat stres dan burnout memengaruhi kepuasan kerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan burnout dengan kepuasan kerja perawat.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan review sistematis dan meta-analisis dengan pencarian artikel yang diterbitkan oleh database online PubMed, ResearchGate, Science Direct, Google Schoolar dan EBSCO pada tahun 2002 hingga 2022. PICO variabel stres kerja (Population : perawat, Intervention : stres tinggi, Comparation : stres rendah, Outcome : kepuasan kerja). PICO variabel burnout (Population : perawat, Intervention : burnout tinggi, Comparation : burnout rendah, Outcome : kepuasan kerja). Analisis data menggunakan software RevMan versi 5.3.
Hasil: Perawat yang mengalami stres tinggi berisiko menurunkan kepuasan kerja 0.97 kali dibandingkan stres kerja rendah, namun secara statistik tidak signifikan (aOR 0.97; CI 95% 0.78 hingga 1.20; p=0.750). Perawat yang mengalami burnout tinggi berisiko menurunkan kepuasan kerja 0.87 kali dibandingkan burnout kerja rendah, namun secara statistik tidak signifikan (aOR = 0.87; CI 95% 0.58 hingga 1.30 ; p = 0.490).
Kesimpulan: Tingkat stres yang tinggi dapat menurunkan kepuasan kerja perawat. Tingkat burnout yang tinggi dapat menurunkan kepuasan kerja perawat.