ABSTRAK

Ketimpangan wilayah terjadi karena ketidakmerataan pembangunan ekonomi. Ketimpangan di wilayah DKI Jakarta bisa dikatakan paling tinggi apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung ketimpangan di wilayah DKI Jakarta tahun 2011-2021 menggunakan konsep PDRB per kapita relatif, serta menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), aglomerasi, dan tingkat pengangguran terbuka. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder dan dianalisis menggunakan regresi data panel dengan Random Effect Models sebagai model terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan di wilayah DKI Jakarta dapat digolongkan tinggi, karena mendekati 1 dan variabel pertumbuhan ekonomi, aglomerasi dan tingkat pengangguran terbuka memiliki hubungan negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan wilayah, sedangkan variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan wilayah.

Kata kunci : Ketimpangan Wilayah, Pertumbuhan Ekonomi, IPM, Aglomerasi, Tingkat Pengangguran Terbuka.