Startup seringkali menawarkan inovasi baru dalam memecahkan masalah, namun jika inovasi tersebut tidak memiliki model bisnis, maka akan terancam memasuki lembah kematian. Polimikro Berdikari Nusantara, salah satu startup yang belakangan ini menghadapi risiko. Produk utama Polimikro Berdikari Nusantara, Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC) memiliki Technological Readiness Level (TRL) 7 Demonstration System tetapi Market Readiness Level (MRL) masih di level MRL 4 Small Scale Early Adopter Campaign, beberapa kegiatan perlu dilakukan untuk meningkatkan MRL untuk menyelamatkan Polimikro dari lembah kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan model desain dan strategi bisnis Polimikro Berdikari Nusantara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah model bisnis berupa Business Model Canvas (BMC) dan Lean Canvas (LC) serta strategi komersialisasi yang dituangkan dalam perencanaan strategis, taktis dan perencanaan operasional.