Abstrak RISKHA FILLAH FAWZIAH. NIM S352008035. 2022. IMPLIKASI HUKUM TERHADAP AKTA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI YANG DIBATALKAN PENJUAL. Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan hukum ini bertujuan menjelaskan pembatalan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang ingin dibatakan penjual berpengaruh terhadap legalitas jual beli Hak Atas Tanah. Serta untuk menganalisis implikasi hukum terhadap perjanjian pengikatan jual beli yang dibatalkan oleh penjual. Penelitian ini termasuk dalam penelitian hukum normatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kasus. Sumber data yang digunakan yaitu bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan serta dokumen-dokumen yang berkaitan. Teknik analisis yang digunakan analisis data normatif-kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Pembatalan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli oleh penjual berpengaruh terhadap legalitas jual beli Hak Atas Tanah, jual beli dengan menggunakan PPJB seharusnya langsung dilakukan pembuatan Akta Perjanjian Jual Beli guna untuk melakukan peralihan Hak Atas Tanah. Apabila pihak penjual membatalkan secara sepihak hal ini akan merugikan pembeli. PPJB ini sangat penting bagi pembeli untuk digunakan sebagai bukti telah terjadi jual beli. Apabila pihak penjual mengingkari PPJB ini bisa digunakan untuk bukti dipengadilan. Implikasi hukum terhadap akta perjanjian pengikatan jual beli yang dibatalkan oleh penjual. Pihak penjual dapat dikatakan telah melakukan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, serta pihak penjual juga dapat dibebankan ganti kerugian akibat ulah yang telah diperbuatnya. sehingga pihak penjual harus mau melaksanakan Penandatangan Akta Perjanjian Jual Beli guna untuk melakukan peralihan hak atas tanah dari penjual kepada pembeli