ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) bentuk tindak tutur asertif pada podcast Deddy Corbuzier saat membahas kasus pandemi COVID-19, (2) realisasi pematuhan prinsip kerja sama pada podcast Deddy Corbuzier saat membahas kasus pandemi COVID-19, (3) bentuk pelanggaran prinsip kerja sama pada podcast Deddy Corbuzier saat membahas kasus pandemi COVID-19, dan (4) implikatur yang dihasilkan dari pelanggaran prinsip kerja sama pada podcast Deddy Corbuzier saat membahas kasus pandemi COVID-19.

Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan berupa analisis deskriptif. Data penelitian ini menggunakan percakapan antara Deddy Corbuzier dan dokter Tirta Mandira Hudhi yang mengandung bentuk tindak tutur asertif, prinsip kerja sama, dan implikatur. Data tersebut bersumber dari podcast youtube Deddy Corbuzier yang berjudul Ngakak Covid Delta Ah… Basi!! dr. Tirta is Back yang diunggah pada 27 Juni 2021. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode padan dengan alat penentu wicara. Penyajian hasil analisis menggunakan metode formal dan informal. Metode formal digunakan saat penyajian bagan kerangka berpikir, tabel untuk penyajian data temuan, dan juga penggunaan lambang huruf sebagai singkatan nama untuk penulisan kode data. Metode informal digunakan untuk menghasilkan deskripsi berupa kata-kata.

Berdasarkan hasil penelitian yang juga menjawab rumusan penelitian ini. Bentuk tindak tutur asertif pada podcast youtube Deddy Corbuzier dalam kasus pandemi COVID-19 ditemukan sebanyak 250 data yang diklasifikasikan menurut fokus tuturannya: 1) berfokus pada informasi terdapat tindak tutur asertif bentuk mengungkapkan, menjelaskan, menyebutkan, dan mengaitkan. 2) berfokus pada kebenaran-nilai tuturan terdapat tindak tutur asertif bentuk membenarkan, menentang, menuduh, mempertahankan, menegaskan, menduga, membuktikan, dan mengklaim. 3) berfokus pada komitmen atau keterlibatan pembicara dengan yang dilaporkan terdapat tindak tutur asertif bentuk mengakui dan menyangkal. 4) berfokus pada aspek terdapat tindak tutur asertif bentuk mengingat dan memprediksi. 5) berfokus pada cara berkomunikasi terdapat tindak tutur asertif bentuk menyiratkan dan menekankan. Realisasi pematuhan prinsip kerja sama pada podcast youtube Deddy Corbuzier dalam kasus pandemi COVID-19 ditemukan data sebanyak 177 yang terdiri dari: 1) pematuhan satu maksim: a) maksim hubungan; 2) pematuhan dua maksim: a) maksim kualitas dan maksim hubungan; b) maksim hubungan dan maksim cara. 3) pematuhan tiga maksim: a) maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim hubungan; b) maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim cara; c) maksim kuantitas, maksim hubungan, dan maksim cara; d) maksim kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara. 4) pematuhan empat maksim: maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara. Pelanggaran prinsip kerja sama pada podcast youtube Deddy Corbuzier dalam kasus pandemi COVID-19 ditemukan flouting a maxim sebanyak 78 data. Flouting a maxim yang ditemukan terdiri dari: 1) pelanggaran (flouting) satu maksim: a) maksim kuantitas; b) maksim kualitas; c) maksim cara. 2) pelanggaran (flouting) dua maksim: a) maksim kuantitas dan maksim cara; b) maksim kuantitas dan maksim kualitas. 3) pelanggaran (flouting) tiga maksim: a) maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim cara. Pelanggaran (flouting) maksim kuantitas menggunakan strategi memberikan terlalu banyak informasi dan memberikan terlalu sedikit informasi. Pelanggaran (flouting) maksim kualitas menggunakan strategi tidak mewakili apa yang dipikirkan, hiperbola, dan kelakar. Pelanggaran (flouting) maksim cara menggunakan strategi penyampaian yang tidak jelas dan tidak singkat. Implikatur yang dihasilkan dari pelanggaran (flouting) maksim, yaitu implikatur percakapan umum dan implikatur percakapan khusus.

Kata kunci: tindak tutur asertif, prinsip kerja sama, podcast, COVID-19