Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan jenis tindak tutur pada tuturan anak autis, 2) mendeskripsikan bentuk pematuhan prinsip kerja sama pada tuturan anak autis dan 3) mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan anak autis. 
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di SLBN Surakarta. Data pada penelitian ini adalah tuturan anak autis dalam dialog yang mengandung tindak tutur dan prinsip kerja sama yang bersumber pada dialog dengan guru dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas autis SLBN Surakarta. Metode penyediaan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik sadap dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap atau SBLC serta teknik rekam dan catat. Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan analisis kontekstual pragmatik dibarengi dengan analisis cara-tujuan atau means-end dan heuristik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak autis cenderung menggunakan tindak tutur asertif dengan fungsi memberitahukan dan dituturkan secara langsung dan literal. Penelitian ini tidak menemukan adanya tuturan anak autis yang mengandung tindak tutur deklarasi. Dalam bercakap-cakap, anak autis juga lebih sering mematuhi prinsip kerja sama daripada melanggarnya. Pematuhan prinsip kerja sama pada penelitian ini ditemukan dengan klasifikasi pematuhan 1 maksim, 2 maksim, 3 maksim , dan 4 maksim dimana pematuhan maksim kuantitas adalah yang paling dominan ditemukan. Sedangkan pelanggaran prinsip kerja sama ditemukan dengan klasifikasi pelanggaran 1 maksim, 2 maksim, 3 maksim, dan 4 maksim dimana anak autis cenderung lebih sering melanggar maksim cara.

Kata Kunci: anak autis, tindak tutur, prinsip kerja sama