Latar belakang: Penyembuhan luka diabetik terganggu dengan adanya resistensi
insulin, inflamasi yang menetap dan gangguan proliferasi sel sehingga luka
menjadi sulit sembuh dan belum ada laporan terapi yang paling efektif untuk luka
diabetik. 
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas eksosom adiposederived
SVF (ADSVF) terhadap kecepatan penutupan luka dan deposisi kolagen luka pada model tikus diabetes serta dosis yang paling efektif.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan randomized
pre-post test control group design ini dilakukan pada tikus Wistar jantan dengan
lima perlakuan injeksi subkutan yang berbeda. Kelompok A (kontrol normal)
diberikan phosphate buffered saline (PBS), kelompok B (kontrol diabetik)
diberikan PBS, kelompok C diberikan ADSVF 5x10
sel/mL, kelompok D diberikan eksosom ADSVF 0,5% sedangkan kelompok E diberikan eksosom
ADSVF 1%. Uji Kruskall Wallis digunakan untuk membandingkan kecepatan
penutupan luka dan uji One Way Anova digunakan untuk membandingkan
deposisi kolagen dari kelima kelompok. Hasil dinyatakan signifikan jika p<0>5 
Hasil: Kecepatan penutupan luka dan deposisi kolagen meningkat secara
signifikan pada kedua kelompok eksosom dibandingkan kelompok kontrol
diabetik dan kelompok ADSVF (p<0>signifikan antara kedua dosis eksosom terhadap kecepatan penutupan luka dan
deposisi kolagen. 
Kesimpulan: Injeksi eksosom ADSVF meningkatkan kecepatan penutupan luka
dan deposisi kolagen pada tikus model diabetik. Tidak didapatkan perbedaan yang
bermakna antara efektifitas dosis eksosom ADSVF 0,5% dan 1?lam
meningkatkan kecepatan penutupan luka dan deposisi kolagen tikus diabetik.