Susu kambing mengandung beragam manfaat seperti antioksidan, antiinflamasi, hingga mengatasi penyakit kardiovaskular dan dapat menggantikan asupan susu sapi yang banyak dikaitkan dengan kasus alergi. Susu kambing mengandung ?-kasein yang menyusun 54,8% protein susu. Terjadinya mutasi pada ekson 7 gen CSN2 mengakibatkan perubahan asam amino pada protein ?-kasein, sehingga munculnya polipeptida BCM-7 yang menimbulkan gejala alergi. Protein ?-kasein pada 10 sampel Kambing Peranakan Ettawa (PE) dideteksi menggunakan teknologi polymerase chain reaction dilanjut dengan DNA sequencing pada gen CSN2 untuk mengetahui keberadaan alergen. Selain itu, data yang dihasilkan oleh DNA sequencing dianalisis secara in silico melalui hidrolisis enzim untuk mengetahui manfaat dan aktivitas dari peptida bioaktif yang dihasilkan. Tidak terjadinya mutasi pada gen CSN2 mengakibatkan protein ?-kasein susu kambing mengandung asam amino Prolin yang menghentikan inisiasi terbentuknya BCM-7. Susu Kambing PE terbukti ramah terhadap sistem pencernaan dan tidak menimbulkan alergi. Susu Kambing PE juga merupakan sumber alami yang mengandung peptida bioaktif dengan aktivitas sebagai ACE inhibitor yang berperan efektif dalam pengobatan hipertensi dan dapat dijadikan sebagai zat anti bakteri yang dapat menggantikan penggunaan antibiotik sintetis. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan masif untuk memvalidasi populasi yang lebih besar sehingga dihasilkan susu kambing sebagai pangan fungsional yang ramah untuk penderita alergi.