LUMBAR FORAMINAL STENOSIS
Latar belakang: Lumbar Foraminal Stenosis (LFS) dapat mengurangi fungsi dan kualitas hidup pasien secara nyata. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan sarana penunjang yang umum dipakai untuk menegakkan diagnosis dan derajat stenosis. Namun, tidak semua pasien dengan gejala LFS menunjukkan hasil MRI yang positif. Lee Score umum dipakai untuk...
R. Bagas Widhiarso
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
IMPLANT - OPERASI
Latar Belakang: Fraktur pada intercondylar femur adalah fraktur yang cukup sering terjadi dan termasuk sulit untuk ditangani. Pada perkembangan metode operasi dan implant di bidang orthopaedi, penatalaksanaan secara Open Reduction Internal Fixation (ORIF) secara luas digunakan sebagai tatalaksana pada fraktur intercondylar femur. Condylar buttress...
Muhammad Riyadli
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
LUMBAL MODIFIER
PendahuluanAdolescent idiopathic scoliosis Lenke I dengan pola kurva mayor pada kurva thorakal (main thoracic), dengan kurva proximal thoracic dan thoracolumbar/lumbar sebagai kurva minor non struktural. Instrumentasi dan fusi hanya pada kurva thorakal dianjurkan. Pada literatur dijelaskan bahwa koreksi spontan kurva lumbal terjadi sebagai...
Anggita Tri Yurisworo
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
TERAPI
Latar belakang: Lumbar spinal stenosis dengan instabilitas salah satu pilihan terapinya dilakukan laminektomi dekompresi, stabilisasi posterior dan PLIF (Posterior Lumbar Interbody Fusion). Derajat fusi dapat diketahui dengan pemeriksaan CT Scan post operasi. Untuk menilai disabilitas dan skor fungsional pada pasien LSS dapat menggunakan Oswestry...
Adi Surya Dharma
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
PROPERTI MEKANIK
Latar belakang : Fraktur tibial plateau merupakan sekitar 1?ri seluruh fraktur pada orang dewasa. Analisa fraktur ‘bicondylar’ (AO-OTA tipe C) menunjukkan adanya fragmen posteromedial pada 30% sampai 65% fraktur. Standar emas penanganan fraktur tibial plateau adalah dengan ORIF, salah satunya menggunakan T-plate stainless steel 316L pada sisi...
Abdaud Rasyid
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
CP SPASTIC DIPLEGIC, SEMLS (SINGLE EVENT MUTI LEVEL SURGERY), FMS (FUNCTIONAL MOBILITY SCALE)
ABSTRAKLatar Belakang : Cerebral Palsy merupakan suatu kelompok gangguan otak yang bersifat permanen dan non progresif yang terjadi pada anak usia dini. Penanganan pada kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic saat ini paling banyak menggunakan metode SEMLS (Single Event Multi Level Surgery). Terdapat berbagai macam skoring untuk menilai hasil dari...
Seti Aji Hadinoto
Tesis
Surakarta-Fak. Kedokteran-2017
INFEKSI
Latar belakang: Dalam beberapa dekade terakhir, insiden infeksi MRSA terus meningkat di berbagai belahan dunia. Asia adalah salah satu wilayah dengan jumlah MRSA tertinggi dari komunitas atau rumah sakit. Pada awal 2010, rumah sakit di Hong Kong dan Indonesia memiliki perkiraan tingkat MRSA sebesar 28%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui...
Aris Kurniawan
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
OSTEOARTRITIS KNEE
Latar Belakang: TKA menjadi indikasi pada pasien dengan OA lutut dengan derajat nyeri yang berat, yang tidak memberikan respon terhadap terapi konservatif, dan membuat pasien tidak mampu melakukan aktifitas sehari-sehari yang menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan fungsi. Tidak jarang pula, OA lutut pada pasien, menyebabkan adanya defek pada...
Fajar Baskoro Gardjito
Tesis
Surakarta-Pascasarjana-2018
RSO. PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA, CP SPASTIK DIPLEGIA, SEMLS, SKOR FUNGSIONAL ANKLE
Abstrak Latar Belakang. Single Event Multi Level Surgery (SEMLS) merupakan penanganan yang paling sering digunakan untuk memperbaiki deformitas dan fungsional pada anak dengan Cerebral Palsy (CP) Spastik Diplegia. Belum ada penelitian di Indonesia yang menilai fungsi ankle pada pasien CP Spastik Diplegia yang telah dilakukan SEMLS. Tujuan...
Aryo Budiyogo Andryanto
Laporan Tugas Akhir (D III)
Surakarta-Fak. Kedokteran-2017
RS ORTOPEDI SOEHARSO, METODE PONSETI, IDIOPATIK CTEV, PPDS ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI, SPESIALIS ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
ABSTRAKLatar Belakang: Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) merupakan kelainan muskuloskeletal terbanyak dengan insidensi 1-2 per 1000 kelahiran anak. Di Indonesia, CTEV merupakan masalah kesehatan yang serius. Metode Ponseti telah terbukti sangat efisien dan efektif untuk menangani kasus ...
Dr. Ainun Na’im
Tesis
Surakarta-F. Kedokteran-2017