Ketahanan pangan merupakan situasi dimana rumah tangga dalam segala waktu memiliki akses dan kontrol baik fisik maupun ekonomi atas jumlah pangan yang cukup dan kualitas yang baik untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara tepatnya di Desa Printulis dan Desa Tunggulpandean. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan total 44 responden rumah tangga petani padi. Data yang dianalisis berupa data kuantitatif diantaranya 1) analisis diversifikasi pendapatan 2) analisis proporsi pengeluaran pangan terhadap total pengeluaran, 3) analisis tingkat konsumsi energy dan ketahanan pangan, 4) analisis hubungan diversifikasi pendapatan dengan ketahanan pangan rumah tangga dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan tingkat diversifikasi pendapatan rumah tangga responden tergolong tinggi yakni sebesar 2,152. Proporsi pengeluaran pangan rumah tangga responden sebesar 54,65% atau senilai Rp 1.306.682/bulan. Tingkat Konsumsi energy rumah tangga responden sebesar 83,07% yang mana tergolong pada kategori konsumsi energy sedang. Kondisi ketahanan pangan rumah tangga responden diantaranya 34,09% tahan pangan, 20,45% rentan pangan,dan 22,73%, untuk kurang pangan dan rawan pangan. Hubungan diversifikasi pendapatan dengan ketahanan pangan menunjukkan hasil Asymp-sig 2 Sided sebesar 0,248 dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara diversifikasi pendapatan dengan ketahanan pangan.