Salah satu Upaya pemerintah dalam mengembangkan pelayanan berbasis elektronik adalah dengan meluncurkan layanan Online Single Submission atau OSS yang merupakan layanan elektronik berbasis web yang dikelola oleh Kementerian Investasi yang berguna untuk membantu proses pengajuan perizinan berbasis risiko yang terintegrasi antara pusat dan daerah sebagai langkah untuk mempermudah kegiatan usaha di dalam negeri. Dalam keberjalanannya sistem OSS menghadapi hambatan salah satunya yakni masyarakat yang kurang memahami sistem OSS yang terbilang baru, tidak luput juga di DPMPTSP Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui difusi inovasi sistem layanan perizinan OSS di DPMPTSP Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi serta studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori difusi inovasi menurut Rogers (2003) yang membahas mengenai 4 elemen difusi inovasi yakni inovasi, saluran komunikasi, waktu, serta sistem sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa difusi Inovasi sistem OSS ini sudah berjalan dengan baik dilihat dari karakter inovasi sistem OSS, saluran komunikasi yang digunakan oleh DPMPTSP Kota Surakarta, waktu pengadopsian, maupun golongan sistem sosialnya, akan tetapi masih ditemukan beberapa kekurangan terkait dengan inovasi sistem OSS yang belum sepenuhnya mengakomodasi lapangan usaha yang dalam KBLInya belum terdapat ruang lingkup atau tingkat resikonya. Hal ini disebabkan karena aktivitas ekonomi yang terus berkembang sehingga terjadi penambahan kelompok bidang usaha, maka dari itu perlu dilakukan pengembangan sistem secara berkala yang mengikuti perkembangan lapangan usaha di Indonesia. Selain itu, masih ada masyarakat yang menemukan kendala dalam mendaftarkan usahanya yang disebabkan oleh rasa ragu jika melakukan kesalahan.