Clara Regita Pramesty, NIM: V0720019. “Sistem Informasi Permintaan Barang dan Jasa di PT Innagroup Textile Manufcature”. Laporan Tugas Akhir. Surakarta: Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Juni 2023, 89 Halaman.

Pengadaan barang dan jasa memerankan peranan penting dalam keberhasilan sebuah organisasi karena dapat membantu mengoptimalkan sumber daya perusahaan apabila dikelola dengan benar. Untuk itu dalam pengadaan barang dan jasa harus memiliki sistem yang tepat agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan pengadaan barang dan jasa memiliki berbagai tahap dimana salah satunya yaitu terdapat tahap permintaan barang dan jasa. Kegiatan permintaan barang dan jasa yang terjadi di PT Innagroup Textile Manufacture memanfaatkan sumber daya teknologi sistem informasi dalam penyelenggaraannya dan juga pengelolaan data transaksi yang dihasilkan.

Jenis pengamatan yang digunakan adalah jenis pengamatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipatif yaitu dengan ikut serta dalam melakukan kegiatan yang diamati, teknik wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan narasumber seperti General Affair Supervisor, IT Staff HRGA Department dan Staff HRGA Department, serta teknik pengkajian dokumen yaitu dengan mengkaji dokumen. 

Hasil dari pengamatan ini adalah dalam melaksanakan proses kegiatan permintaan barang dan jasa di PT Innagroup Textile Manufacture terdapat prosedur yang harus ditempuh yaitu pembuatan SPBJ (Surat Permintaan Barang dan Jasa), pembuatan SPBG (Surat Permintaan Barang Gudang), pembuatan Permohonan Kas Bon, dan pembuatan Realisasi Kas Bon. Kemudian pada pelaksanaannya, kegiatan permintaan barang dan jasa di PT Innagroup Textile Manufacture terdapat pihak yang berperan penting dalam prosesnya yaitu department user (sebagai pihak pemesan), Purchasing Department (sebagai pihak yang melakukan pemenuhan kebutuhan), Warehouse Department (sebagai pihak penyedia layanan penyimpanan barang kebutuhan), dan Finance Department (sebagai pihak penyedia pembiayaan pembelian kebutuhan). Berdasarkan kegiatan tersebut, ditemukan beberapa kendala yang dihadapi diantaranya yaitu keterbatasan jangkauan akses aplikasi, kurangnya fitur notifikasi dan kendala jaringan.