Anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan dalam menunjukkan on task behavior. Hambatan tersebut dikarenakan anak ADHD tidak dapat mempertahankan atensi dalam waktu yang lama. Dampaknya dapat dilihat pada prestasi akademik menjadi rendah. Intervensi dibutuhkan untuk meminimalisir hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi perilaku dengan teknik shaping terhadap durasi on task behavior anak ADHD. Seorang anak laki-laki (A) berusia 9 tahun yang didiagnosa ADHD menjadi partisipan. Metode yang digunakan adalah single subject research (SSR) dengan desain ABAB. Pengukuran durasi on task behavior dilakukan melalui observasi dengan metode continuous recording ketika anak mengerjakan tugas. Penelitian ini menggunakan analisis statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik shaping dapat meningkatkan durasi on task behavior secara bertahap. Pada fase baseline 1 (A1) durasi on task behavior awal yaitu 1,5 menit. Kemudian durasi on task behavior meningkat yaitu mencapai 10 menit pada fase intervensi 1 (B1). Namun menurun pada baseline 2 (A2) menjadi 4,5 menit. Kemudian mengalami peningkatan kembali fase intervensi 2 (B2) yaitu mencapai 12 menit. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modifikasi perilaku shaping berpengaruh terhadap durasi on task behavior anak dengan (ADHD) kelas II di SD Inklusi Negeri Bromantakan 56 Surakarta.