Inceptisol merupakan tanah yang belum matang dengan perkembangan profil yang lemah. Tanah Inceptisol memiliki kesuburan yang relatif rendah dan bersifat masam sehingga kondisi ketersediaan unsur haranya juga cenderung rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah pemberian dosis biochar sekam padi dan macam pupuk yang paling tepat dalam meningkatkan kandungan hara N tanah terhadap serapan N tanaman padi. Penelitian ini bertempat di lahan sawah Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten, serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor perlakuan pertama yaitu dosis biochar sekam padi, meliputi (B) : 0 ton/ha (tanpa perlakuan) (B0), 5 ton/ha (B1), 10 ton/ha (B2), dan 20 ton/ha (B3), dan faktor perlakuan kedua yaitu dosis macam pupuk, meliputi (P) : tanpa pupuk (P0), pupuk kandang 4 ton/ha (P1), pupuk NPK 50% anjuran dan pupuk kandang 2 ton/ha (P2), pupuk NPK 100% (P3). Terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan menggunakan blok sehingga menghasilkan 48 petak percobaan. Parameter analisis tanah yang diamati meliputi pH, C organik, Kapasitas Tukar Kation (KTK), N tersedia (NH4+), dan N total tanah. Sedangkan parameter analisis hasil tanaman padi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, berat kering brangkasan, kadar hara N, dan serapan N. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% serta dilanjutkan uji DMRT dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan pada analisis tanah awal hara makro memiliki nilai yang tergolong rendah hingga sangat rendah. Pemberian perlakuan dosis biochar sekam padi 20 ton/ha dan macam pupuk (pupuk NPK 50% + pupuk kandang 2 ton/ha) mampu meningkatkan kadar N tersedia (NH4+) sebesar 122,22% dan kadar N total sebesar 83,97%. Perlakuan tersebut juga berpengaruh paling baik dalam meningkatkan kadar hara N dan serapan N tanaman padi.