Berkembangnya pembangunan di Indonesia menyebabkan kebutuhan bahan bangunan juga semakin meningkat. Salah satu bahan bangunan yang paling dibutuhkan dalam pembangunan kontruksi adalah batako. Mengingat penggunaan batako yang semakin meningkat menuntut kita agar menemukan bahan alternatif yang bisa menjadi sebagai bahan pengganti. Salah satu bahan alternatif yang digunakan sebagai bahan pengganti dalam pembuatan batako adalah limbah kaca dan limbah sabut kelapa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kuat tekan dan daya serap air batako dengan penambahan serbuk kaca dan sabut kelapa. Pada penelitian ini menggunakan variasi serbuk kaca sebesar 20?n sabut kelapa dengan variasi persentase 0,10%, 0,15%, 0,20%, 0,25%, dan 0,30%. Proses pembuatan batako ini dibuat menggunakan alat mesin pres dengan dimensi ukuran 30 cm x 10 cm x 15 cm. Pengujian batako yang dilakukan meliputi pengujian kuat tekan dan daya serap air sesuai dengan SNI 03-0349-1989. Hasil paling optimum dari pengujian kuat tekan dan daya serap air pada persentase 20% serbuk kaca dan 0,30% sabut kelapa. Batako tersebut mendapatkan kuat tekan sebesar 78,177 kg/cm2 dan daya serap air sebesar 1,713%. Berdasarkan SNI 03-0349-1989, batako termasuk kedalam tingkat klasifikasi mutu II yang dapat diperuntukan untuk bahan kontruksi yang memikul beban akan tetapi penggunaanya untuk kontruksi yang terlindung dari cuaca luar. Semakin banyaknya pembangunan infrastruktur dan peningkatan kebutuhan material bahan kontruksi batako ini dapat berpotensi mengurangi limbah kaca sebesar 63?n limbah sabut kelapa sebesar 19% setiap tahunnya.