Dalam era digital saat ini, keterampilan berpikir kritis dan literasi digital menjadi sangat krusial bagi siswa. Sayangnya, banyak siswa masih menghadapi tantangan dalam mengasah kemampuan tersebut. Model pembelajaran case-based learning dengan memanfaatkan teknologi berpotensi menjadi solusi, tetapi masih sedikit penelitian yang mengevaluasi pengaruh penggunaan Google Sites dalam hal ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh media Google Sites berbasis model case-based learning pada keterampilan berpikir kritis dan literasi digital siswa materi zat aditif dan adiktif. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan quasi experiment research. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 20 Surakarta tahun ajaran 2024/2025 dan sampel penelitian ini kelas IX F untuk kelas eksperimen dan IX G untuk kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes keterampilan berpikir kritis, tes literasi digital dan angket literasi digital. Data penelitian diuji dengan uji T taraf signifikansi 0,05 dari hasil penelitian ini didapatkan hasil sig. 0,001 untuk hipotesis pertama mengenai media Google Sites berbasis model case-based learning memberikan pengaruh pada keterampilan berpikir kritis. Pada hipotesis kedua mendapatkan sig.  0,000 sehingga dapat disimpulkan jika media Google Sites berbasis model case-based learning memberikan pengaruh pada literasi digital pada siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa media Google Sites berbasis model case-based learning memberikan pengaruh pada keterampilan berpikir kritis dan literasi digital pada siswa. Hal tersebut dikarenakan model CBL menyajikan kasus nyata yang relevan dengan kehidupan siswa sehingga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan sebuah kasus lewat beberapa kegiatan seperti diskusi kasus dimana siswa diminta menyampaikan pendapat, memberikan argumen yang logis sesuai sumber yang relevan dan terpercaya yang didapatkan dari media Google Sites, sehingga menjadi media Google Sites dapat diintegrasikan dengan media lainnya, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan komunikasi digitalnya termasuk kemampuan menulis, berbicara ataupun berkolaborasi secara online secara mandiri.