Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan berikut: (1) problematika penggunaan klausula eksonerasi berupa kewajiban ulasan positif dalam transaksi elektronik di Shopee; (2) tanggung jawab pelaku usaha atas penggunaan klausula eksonerasi berupa kewajiban ulasan positif pada transaksi elektronik di Shopee.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Jenis dan sumber data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dengan model interaktif (interactive model of analysis).

Hasil penelitian menunjukkan: (1) ditemukan problematika penggunaan klausula eksonerasi berupa kewajiban ulasan positif sebagai syarat garansi di Shopee, yakni kurang optimalnya upaya Shopee dalam melakukan kurasi terhadap merchant atau toko, tidak adanya peraturan perundang-undangan yang secara spesifik melindungi hak-hak pelaku usaha, tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian, implementasi regulasi Garansi Shopee yang belum efektif, penggunaan klausula eksonerasi berupa kewajiban ulasan positif sebagai syarat garansi berpengaruh terhadap kredibilitas kolom ulasan, serta terlanggarnya hak-hak konsumen yang tertuang di dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; (2) Pertanggungjawaban yang dilakukan pelaku usaha atas penggunaan klausula eksonerasi berupa kewajiban ulasan positif sebagai syarat garansi adalah pertanggungjawaban produk (product liability), yaitu pertanggungjawaban berdasarkan perbuatan melanggar hukum yang telah diderivasi menjadi pertanggungjawaban mutlak (strict liability) sehingga di dalamnya masih mengakui unsur-unsur perbuatan melanggar hukum tetapi pada unsur kesalahan digunakan pembuktian terbalik sesuai dengan konsep liability based on no-fault.