ABSTRAK

Sefa Mardiyana. K7121259. Pembimbing: Dr. Rokhmaniyah, M.Pd. ANALISIS KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I DALAM IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SD NEGERI KAMBANGSARI. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juli 2025. 

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menganalisis keterampilan membaca permulaan siswa kelas I dalam implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Negeri Kambangsari dan (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa kelas I SD Negeri Kambangsari Tahun Ajaran 2024/2025. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan tes, dengan validasi data melalui triangulasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca permulaan siswa kelas I secara umum tergolong baik. Mayoritas siswa mampu mengenali huruf, membaca suku kata dan kata, memahami bacaan sederhana, serta menanggapi isi bacaan secara lisan. Namun, 5 dari 28 siswa masih mengalami kesulitan dalam pelafalan kata, membaca kalimat sederhana, dan memahami isi bacaan. Faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan membaca permulaan meliputi faktor fisiologis (neurologis), intelektual (kognitif), lingkungan (dukungan keluarga, ketersediaan media baca, dan kebiasaan literasi di rumah), serta faktor psikologis (minat membaca, motivasi, kematangan emosi, dan kepercayaan diri). Implementasi GLS melalui kegiatan pembiasaan membaca 15 menit berkontribusi dalam penguatan keterampilan membaca permulaan, terutama melalui keterlibatan guru dan kepala sekolah serta variasi metode literasi seperti membacakan cerita, mendongeng, dan mendiktekan teks. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca permulaan siswa kelas I di SD Negeri Kambangsari sudah baik dan menunjukkan perkembangan yang positif dalam konteks pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah. Namun, masih diperlukan pendampingan khusus terhadap siswa yang mengalami kesulitan. Faktor-faktor seperti kondisi fisiologis, kemampuan intelektual, lingkungan belajar, dan kondisi psikologis siswa terbukti turut memengaruhi keterampilan membaca permulaan. Selain itu, kegiatan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai terbukti menjadi bagian penting dalam mendukung perkembangan tersebut. Berdasarkan temuan tersebut diharapkan guru dapat terus mengembangkan variasi strategi literasi yang lebih kreatif dan adaptif sehingga semua siswa, termasuk yang mengalami kesulitan, dapat mencapai kemampuan membaca permulaan yang optimal.

Kata kunci: keterampilan membaca permulaan, gerakan literasi sekolah