Semakin berkembangnya teknologi akan mendorong timbulnya inovasi-inovasi baru. Industri dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kriteria seperti proses manufaktur yang mudah, kualitas terbaik dengan harga terjangkau, serta proses daur ulang yang mudah saat memilih material yang akan digunakan. Komposit khususnya biokomposit digunakan sebagai alternatif untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Pencampuran antara thermoplastic starch sebagai matriks dan serat mendong sebagai penguat merupakan salah satu inovasi untuk memunculkan campuran komposit baru tersebut. Pada penelitian ini komposit TPS-serat mendong dengan persentase fraksi volume serat 0, 5, 10, dan 15% akan di uji bending serta diamati morfologi patahannya menggunakan mikroskop makro. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa nilai kekuatan serta modulus bending komposit semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya konsentrasi serat didalamnya, sedangkan regangan komposit mengalami penurunan tiap penambahan persentase serat.  Pengamatan makro komposit mendukung hasil pengujian dimana pada persentase 0% material sangat ulet dan material semakin getas seiring bertambahnya kadar serat.