Latar Belakang: Katarak senilis merupakan penyebab utama kebutaan pada usia lanjut. Fakoemulsifikasi merupakan salah satu prosedur standar untuk menangani katarak, namun dapat memengaruhi tekanan intraokular (TIO). Perubahan TIO pascaoperasi penting untuk dimonitor guna mencegah komplikasi, terutama pada pasien dengan risiko glaukoma. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan TIO sebelum dan sesudah operasi fakoemulsifikasi pada pasien katarak senilis di RSUD Dr. Moewardi tahun 2023.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif cross-sectional terhadap 44 mata dari 37 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran TIO dilakukan pada tiga waktu, yaitu sebelum operasi, kontrol pertama pascaoperasi dan kontrol kedua. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan TIO pada kontrol pertama yang tidak signifikan (dari 14,98 menjadi 16,64 mmHg, p=0,546). TIO menurun secara signifikan pada kontrol kedua dibandingkan dengan nilai praoperasi (p = 0,041) dan kontrol pertama (p = 0,007). Faktor-faktor seperti sisa bahan viskoelastik (OVD), inflamasi pascaoperasi, dan waktu kontrol turut memengaruhi fluktuasi TIO.Kesimpulan: Prosedur fakoemulsifikasi dapat menyebabkan fluktuasi TIO yang bersifat sementara. Penurunan signifikan terjadi pada minggu kedua pascaoperasi.Pemantauan TIO penting dilakukan untuk mencegah komplikasi pascaoperasi.