Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit paru yang ditandai dengan obstruksi saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel dan bersifat progresif. Penderita PPOK saat eksaserbasi dapat meningkatkan mediator inflamasi seperti IL-8 dan MMP-9 plasma. Resveratrol (RES, 3,5,4’-trihydroxystilbene) merupakan salah satu senyawa golongan polifenol yang banyak ditemukan di kulit anggur, akar tanaman knotweed Jepang, dan red wine, memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan sehingga dapat diberikan pada penderita PPOK eksaserbasi akut.

Penelitian ini adalah uji klinis eksperimental dengan pretest and post-test design yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh resveratrol terhadap kadar IL-8 dan MMP-9 plasma penderita PPOK eksaserbasi akut yang dinilai berdasarkan skor CAT. Subjek terdiri dari 30 penderita PPOK eksaserbasi yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan Ario Wirawan Salatiga pada tanggal 18 Maret – 7 April 2016. Sampel diambil secara consecutive sampling. Subjek dibagi dua kelompok, kelompok perlakuan (n=15) mendapatkan terapi standar PPOK eksaserbasi akut dan resveratrol sedangkan kelompok kontrol (n=15) mendapat terapi standar PPOK eksaserbasi akut. Kadar IL-8 dan MMP-9 plasma diukur saat eksaserbasi dan setelah tercapai kondisi stabil.

           Terdapat perbedaan bermakna (p=0,019) terhadap penurunan kadar IL-8 plasma pada kelompok perlakuan (-4,3+4,8) pg/ml dibandingkan kelompok kontrol (-0,89+6,61) pg/ml. Terdapat perbedaan tidak bermakna (p=0,367) terhadap peningkatan kadar MMP-9 plasma kelompok perlakuan (89,12+385,03) ng/ml dibandingkan kelompok kontrol (197,07+244,22) ng/ml. Kadar MMP-9 plasma kelompok kontrol meningkat bermakna (p=0,007) dibandingkan kelompok perlakuan (p=0,385). Resveratrol memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar IL-8 plasma dan mampu mengendalikan peningkatan kadar MMP-9 plasma penderita PPOK eksaserbaasi akut.

Kata kunci: resveratrol, PPOK eksaserbasi akut, kadar IL-8 dan MMP-9 plasma.