Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertama, kondisi politik di Jawa Tengah pada tahun 1953-1965; kedua, untuk mengetahui peran Barisan Tani Indonesia terhadap perkembangan Partai Komunis Indonesia tahun 1953-1965. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi: Heuristik, yaitu suatu proses pengumpulan bahan atau sumber-sumber sejarah, berupa arsip dokumen yaitu arsip-arsip mengenai PKI dan BTI, serta menggunakan buku-buku referensi yang berhubungan dengan topik PKI dan BTI. Tahap selanjutnya adalah Kritik sumber untuk mendapatkan data yang sesuai baik intern maupun ekstern. Kemudian Tehnik analisis data yang berupa deskripsi analisis. Tahap selanjutnya ialah interpretasi  yang merupakan menyatukan sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber data dan teori untuk disusun dalam interpretasi yang menyeluruh. Dan yang terakhir adalah Historiografi berupa penulisan sejarah dengan merangkaikan fakta-fakta yang telah peneliti cari dan menjadi kisah sejarah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Barsian Tani Indonesia sangat penting bagi perkembangan Partai Komunis Indonesia di Jawa Tengah pada tahun 1953-1965. PKI membentuk onderbouw yaitu organisas-organisasi yang berada dibawah PKI seperti RTI, BTI, dan SAKTI yang kemudian berintegrasi menjadi BTI. PKI menggunakan BTI untuk mendapatkan dukungan dari kaum buruh dan kaum tani. Strategi PKI dan BTI dengan menggunakan pendekatan secara langsung kepada kaum tani. PKI mengangkat masalah agrarian untuk mendapatkan simpati dari kaum tani. Menjelang Pemilu tahun 1955, PKI menggunakan pedesaan-pedesaan di Jawa Tengah sebagai basis gerakannya. Pada pemilu 1955, PKI berhasil mendapatkan kemenangan dua besar setelah PNI di Jawa Tengah, sedangkan di tingkat Nasional PKI menjadi empat partai besar  yang berhasil dalam Pemilu 1955 dibawah PNI, NU, dan, Masyumi.