Anak lambat belajar atau slow learneradalah anak yang memiliki inteligensi di  bawah  kategori rata-rata tetapi  masih  berada  di atas  kategori tuna  grahita mampu  didik.  Salah satu  karakteristik  anak  lambat  belajar  adalah konsentrasi yang dimilikinya rendah. Anak lambat belajar tidak dapat berkonsentrasi pada instruksi guru lebih dari 30 menit secara verbal. Salah satu intervensi yang dapat membantu anak lambat belajaruntuk meningkatkan konsentrasinya adalahmelalui permainan tradisional engklek.Prosedur permainan engklek ini memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan gerakan yang membutuhkan konsentrasi sehingga anak belajar untuk menjadi lebih tenang dan melatih konsentrasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan permainan tradisional engklek terhadap peningkatan konsentrasi anak lambat belajar. Jenis penelitian ini adalah Kuasi Eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Nonrandomized pretest-posttest control group design.Subjek penelitian ini adalah anak lambat belajar yang berumur 9-13 tahun di SDN Pajang I dan SDN Petoran Surakarta, dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing- masing sebanyak 4 subjek. Kelompok eksperimen diberikan pelatihan permainan tradisional engklek selama 4 kali pertemuan.Pengumpulan data penelitian menggunakan subtes Rentangan Angka (Digit Span) WISC.
Uji  hipotesis  dengan  uji  2  Sampel  Independen  Mann-Whitney  untuk
konsentrasi diperoleh nilai Z-0,149 dengan nilai signifikasi (p) sebesar 0,882>0.05 yang  menunjukkan tidak adanya perbedaan skor  yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan permainan tradisional engklek antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penelitian ini Pelatihan Permainan Tradisional Engklek tidak berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi anak  lambat  belajar (slow learner).

Kata kunci: Konsentrasi, permainan tradisional engklek,anak lambat belajar