Peningkatan produktivitas tanaman merupakan dambaan tiap insan pertanian pada kegiatan usaha tani. Untuk menunjang tujuan tersebut Inovasi Kalender Tanam Balitbangtan memiliki fungsi sebagai panduan jadwal tanam tiap akan masuk musim tanam petani, bagaimana menentukan kebutuhan benih dan pupuk, untuk mengurangi ketidakpastian musim yang dapat menjadi penghambat produksi tanaman. Balai Penyuluhan Pertanian Cimanuk memanfaatkan inovasi kalender tanam melalui penyebaran pesan dalam kegiatan penyuluhan pertanian bagi peningkatan mutu intensifikasi dan produktivitas tanaman pangan. Pelaksanaan penyebaran pesan inovasi kalender tanam terutama dilakukan mendekati awal musim tanam petani. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori difusi inovasi dan teori message design logic sebagai kerangka teori untuk melihat bagaimana peran dan cara individu sebagai komunikator dalam proses produksi dan menyebarkan pesan inovasi kalender tanam, dan menyandingkan teori information-integration untuk melihat bagaimana pembentukan dan perubahan sikap komunikan. Penggunaan metode kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus pada instrument studi kasus tunggal, desain kasus holistik digunakan untuk menganalisis fenomena proses komunikasi produksi, penyebaran dan penerimaan pesan inovasi kalender tanam. 
Hasil studi menunjukkan bahwa dalam proses difusi inovasi kalender tanam melibatkan individu yang berperan sebagai innovator, change agent, early adopter, early majority, late majority dan laggard dalam proses tersebut. Setiap individu memproduksi pesan dengan caranya sendiri. Seorang innovator dan change agent memproduksi pesan dengan menggunakan logika retoris, sedangkan individu katagori early adopter dan early majority cenderung untuk menggunakan logika ekspresif didasarkan pada pengalaman dengan menyampaikan pesan keberhasilan pertanaman menggunakan inovasi kalender tanam, dan pesan inilah yang menjadi kekuatan untuk mempengaruhi rekan petani lainnya untuk mengadopsi inovasi kalender tanam.
Studi kasus menemukan arus informasi tidak berjalan linier dari innovator disebarkan melalui saluran komunikasi kepada early adopter, lalu dari early adopter ke early majority, serta berakhir di late majority. Arus penyebaran inovasi kalender tanam bisa melompat dari innovator langsung ke early majority atau ke late majority, tanpa harus melalui change agent dan early adopter. Pencetus dari adanya arus informasi yang tidak linier tersebut adalah sehubungan dengan struktur organisasi Balai Penyuluhan Pertanian yang memiliki jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan yang kurang representatif untuk menjangkau secara keseluruhan masyarakat petani Cimanuk. Hasil penelitian juga menunjukan pemanfaatan media elektronik kalender tanam oleh petani belum efektif digunakan. Pemanfaatan informasi kalender tanam dilakukan kepada tiga komponen utama; jadwal tanam, komponen pupuk beserta dosis dan varietas. Pemanfaatan informasi kalender tanam memiliki kesesuaian dengan waktu tanam petani untuk musim tanam penghujan 2018/2019. Pemanfaatan informasi kalender tanam memiliki penyesuaian untuk waktu musim tanam kemarau 2018. 

Kata Kunci : difusi inovasi, produksi pesan, penerimaan pesan, kalender tanam