Latar Belakang : Beban kerja fisik dan beban kerja mental yang berlebih akan berpengaruh dengan kinerja pekerja, dimana hal ini berkaitan dengan tingkat kelelahan kerja. Di Perusahaan Rokok Gama Surakarta para pekerja memiliki kategori beban kerja fisik dan beban kerja mental yang beragam dan hal tersebut dapat mempengaruhi kelelahan kerja pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dan beban kerja mental dengan kelelahan kerja.

Metode : penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional, dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau total sampling. Populasi adalah seluruh pekerja linting manual berjumlah 67 orang, dan diperoleh sampel sebesar 67 orang. Untuk mengukur beban kerja fisik pada penelitian ini menggunakan stopwatch, dan beban kerja mental diukur menggunakan kuesioner, serta alat Reaction Timer untuk mengukur kelelahan kerja. Teknik analisis data yang digunakan pada analisis bivariat adalah uji Somers’d.

Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah terbanyak yang mendapat kelelahan kerja berat berasal dari beban kerja fisik berat yaitu sebanyak 14 pekerja. Pada uji statistik Somers’d menunjukkan bahwa adanya hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja, nilai p value = 0,0001. Sedangkan hasil uji statistik hubungan antara beban kerja mental dengan kelelahan kerja, p value = 0,337 atau tidak terdapat hubungan.

Simpulan : Terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja. Namun, tidak terdapat hubungan antara beban kerja mental dengan kelelahan kerja.

Kata Kunci : Beban Kerja Fisik, Beban Kerja Mental, Kelelahan Kerja, Pelintingan Rokok.