Proses pembelajaran pada masa ini mengalami perubahan, pembelajaran yang awalnya dilakukan secara luring diubah menjadi secara daring. perubahan ini menyebabkan munculnya permasalahan pembelajaran khusunya pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah inovasi pada media pembelajaran yang dapat membantu guru dan siswa untuk mempermudah mempelajaran dan memahami materi jaringan tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan pembelajaran siswa dan mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran Augmented Reality struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Mix Method dengan strategi Concuren Triangulation. Pada tahap pelaksananaya penelitian ini terdiri dari 5 tahapan menurut Munir yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap pengujian lapangan, dan tahap penilaian. Subjek penelitian terdiri dari seluruh siswa XI MIPA SMA Negeri 8 Surakarta atau yang sudah menempuh materi jaringan tumbuhan dan sempel penelitian sejumlah ? 70 siswa yang di peroleh dari rumus Slovin. Tahap analisis permasalahan pembelajaran diperoleh dengan cara menyebarkan angket, data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis dengan teknik analisis Model Rasch. Tahap pengujian produk terdiri dari dua ahli media, satu ahli materi, dua praktisi atau guru biologi. Instrument yang digunakan pada pengujian produk menggunakan instrument angket. Selain itu, untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran Aigmented Realiy yang dikembangkan peneliti, dalam memeroleh data peneliti menyebarkan instrumen angket serta kolom saran dan masukan yang terdapat pada angket. Teknik analisis data angket siswa menggnakan teknik analisis kuantitatif menggunakan tabel penilaian kuanitatif dan teknik analisis kualitatif dengan cara analisis desktiptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan suatu produk media pembelajaran Augmented Reality berbasis android pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Hasil pengujian produk oleh para ahli atau validator dinyatakan layak dengan beberapa saran dan masukan. Sedangkan hasil pengujian produk oleh peserta didik dinyatakan layak dan mendapatkan respon bahwa media sudah baik, menarik, dapat membantu siswa dalam belajar, dan bisa dikembangkan lagi.