Bunga telang (Clitoria ternatea L) dan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Puff) merupakan tanaman Indonesia yang mengandung senyawa bioaktif seperti antosianin, flavonoid, dan polifenol yang dapat berperan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Aktivitas senyawa ini dapat memberikan efek yang maksimal dengan penghantaran yang tepat. Nanoemulsi berbasis lipid yang dikemas dalam sediaan patch nanoemulgel menjadi salah satu terobosan untuk meningkatkan efektivitas dan potensi ekstrak sebagai antjerawat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh perbedaan rasio dan loading ekstrak etanolik 70% bunga telang dan daun sirih merah terhadap karakteristik nanoemulsi yang terinkorporasi pada sediaan patch nanoemulgel.
Pembuatan nanoemulsi ekstrak berbasis self-nanoemulsifying dilakukan menggunakan metode 22 factorial design dengan perbedaan rasio dan loading ekstrak. Formula nanoemulsi ekstrak yang diperoleh dilakukan pengujian karakteristik berdasarkan waktu emulsifikasi, nilai transmitan, aktivitas antioksidan, ukuran droplet, dan indeks polidispersi. Formula nanoemulsi ekstrak yang terbaik akan diinkorporasikan dalam nanoemulgel dan dicetak menjadi sediaan patch. Patch yang terbentuk dilakukan peengujian fisik berdasarkan organoleptis, uji keseragaman bobot, uji pH, uji pelepasan berdasarkan difusi Franz, dan uji antibakteri.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu perbedaan rasio ekstrak dapat meningkatkan nilai transmitan formula, dan loading ekstrak memberikan kontribusi terhadap penurunan waktu emulsifikasi, ukuran droplet, dna indeks polidispersi. Formula nanoemulsi ekstrak optimum merupakan formula dengan rasio ekstrak 67% dan loading ekstrak 10% dengan waktu emulsifikasi sebesar 11,58 detik, nilai transmitan sebesar 96,83%, aktivitas antioksidan sebesar 15,252 mM TE, ukuran droplet 16,123 nm, dan indeks polidispersi sebesar 0,111. Formula optimum yang terinkoporasi pada sediaan patch nanoemulgel memberikan tampilan yang elastis dan transparan dengan berat rerata 77,9 ± 2,3 mg, pH sebesar 6,3, dan ketebalan sebesar 0,231 ± 0,001mm. Uji pelepasan kadar senyawa antioksidan yang terserap pada kulit selama 24 jam yaitu sebesar 1130,39 ?g/cm2 sedangkan senyawa antioksidan yang tertahan pada kulit tikus sebesar 774,01 ?g/cm2.