Anisa Nur Avivah, R0218013, 2022. Hubungan Beban Kerja Fisik dan Beban Kerja Mental dengan Stres Kerja Pekerja Packaging PT Madurasa Unggulan Nusantara., Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret.

Latar Belakang : Masalah stres merupakan masalah yang penting bagi perusahaan. Stres akan muncul dikarenakan beban kerja yang tidak sesuai. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja mental. Beban kerja fisik berhubungan dengan kondisi fisiologis pekerja yang dimana apabila beban kerja diterima berlebihan akan mengakibatkan stres kerja. Selain itu, terdapat beban kerja mental dimana pekerja memiliki tuntutan kerja yang terlalu tinggi dengan waktu yang singkat sehingga menyebabkan jam istirahat menjadi tidak pasti karena hasrus mengejar target yang harus diselesaikan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan beban kerja fisik dan beban kerja mental dengan stres kerja pada pekerja packaging PT Madurasa Unggulan Nusantara.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasi 75 pekerja bagian packaging dan diambil sampel sebanyak 57 pekerja. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian ini mengGunakan pulse oximeter untuk mengukur beban kerja fisik, kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental, dan kuesioner Health and Safety Executive untuk mengukur stres kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariate dengan somers’d dan multivariate dengan regresi logistik.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara beban kerja fisik dengan stres (p= <0 r =0,4). xss=removed xss=removed>

Simpulan : Ada hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik dan beban kerja mental dengan stres kerja dengan beban kerja fisik menjadi faktor yang lebih dominan