Memasuki era new normal selain menjadikan protokol kesehatan sebagai pedoman, para pelaku pariwisata harus memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik guna bertahan di era new normal. Salah satunya dengan menyusun strategi pemasaran yang tepat agar dapat menarik kembali wisatawan untuk berwisata. Taman Wisata Alam Grojogan Sewu merupakan wisata alam yang menonjolkan keindahan air terjun yang memiliki ketinggian kurang lebih 81 meter. Taman Wisata Alam ini terletak di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi secara langsung dan wawancara dengan Bapak Eko Wiyono dan Bapak Soekirdi dari PT. Duta Indonesia Djaya di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. Studi dokumen dan studi pustaka digunakan untuk mendapatkan referensi melalui arsip Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, buku-buku digital dan jurnal penelitian.

Hasil dari penelitian ini mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola Taman Wisata Alam Grojogan Sewu di era new normal dijabarkan menggunakan teori bauran pemasaran 4P menurut Harman Malau yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). Adapun kendalakendala yang dihadapi pihak pengelola yaitu belum memiliki tim kreatif khusus yang mengelola media sosial, oleh sebab itu pula konten di media sosial Taman Wisata Alam Grojogan Sewu kurang menarik dan informatif. Adapun solusi dari kendalakendala yang dihadapi oleh pihak pengelola saat memasarkan Taman Wisata Alam Grojogan Sewu di era new normal.

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini yaitu pihak pengelola Taman Wisata Alam Grojogan Sewu menawarkan produk berupa kawasan alam yang menyajikan pemandangan serta suasana yang indah, sejuk dan asri, lalu untuk harga tiket masuk wisatawan lokal dan wisatawan mancangera berbeda. Pihak pengelola Taman Wisata Alam Grojogan Sewu di era new normal memanfaatkan Google Maps dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi Taman Wisata Alam Grojogan Sewu