Latar  Belakang: Virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 menginfeksi lebih dari 489.779.062 orang di dunia pada tahun 2022. Peningkatan risiko kematian terjadi pada penderita COVID-19 dengan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Konsumsi tinggi imunonutrisi dapat meningkatkan imunitas. Imunitas yang baik dapat menjaga kestabilan Gula Darah Puasa (GDP). Pembatasan wilayah selama pandemi mengurangi aktivitas fisik semua orang, sehingga menimbulkan stres terutama penderita DMT2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi imunonutrisi dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah puasa dan tingkat stres pada penderita DMT2 selama pandemi COVID-19.

Metode: Penelitian cross-sectional ini menggunakan metode multistage random sampling untuk pemilihan sampel di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Bantul 1, Puskesmas Bambanglipuro, dan Puskesmas Pajangan dengan total responden 105 orang. Kriteria Inklusi adalah penderita DMT2 yang berusia 40-70 tahun, anggota Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS), dan dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria Eksklusi adalah penderita DMT2 yang mempunyai penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Konsumsi imunonutrisi dapat diperoleh dengan kuesioner SQ-FFQ, aktivitas fisik dengan kuesioner SF-IPAQ dan tingkat stres dengan kuesioner PSS-10. Analisis data menggunakan uji bivariat yaitu pearson dan uji multivariat yaitu regresi linier ganda dengan tingkat signifikansi p<0>

Hasil: Konsumsi protein (r:-0,055, p:0,574), karbohidrat (r:-0,158, p:0,108), vitamin C (r:-0,095, p:0,336), vitamin D (r:-0,094, p: 0,340), vitamin E (r:-0,095, p:0,336), vitamin B6  (r:-0,075, p:0,450), zink (r:-0,056, p:0,570), dan aktivitas fisik (r:-0,131, p:0,182) tidak berhubungan dengan GDP. Konsumsi protein (r:-0,061, p:0,534), karbohidrat (r:-0,100, p:0,310), vitamin C (r:-0,102, p:0,298), vitamin D (r:-0,113, p:0,250), vitamin E (r:-0,133, p:0,176), vitamin B6 (r:-0,045, p:0,646), dan zink (r:-0,092, p:0,351) tidak berhubungan dengan tingkat stres. Aktivitas fisik (r:-0,319, p:0,001) berhubungan dengan tingkat stres. Hasil analisis regresi linier ganda yaitu konsumsi imunonutrisi dan aktivitas fisik berkontribusi sebesar 6,8% terhadap kadar GDP dan sebesar 7,8% dengan tingkat stres.

Kesimpulan: Konsumsi imunonutrisi dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan kadar GDP dan tingkat stres tetapi aktivitas fisik berhubungan dengan tingkat stres.