Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis proses pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas yang dilakukan oleh KSM Sambung Roso Simbatan Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Analisis dalam penelitian ini melalui 3 proses tahapan pemberdayaan masyarakat dalam perspektif community governance. Dalam penelitian ini menggunakan teori dari Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007, haI. 74) dengan tiga tahap pemberdayaan yaitu, tahap penyadaran, tahapan pengkapasitasan, dan tahap pendayaan. Disamping itu, teori community governance yang digunakan adalah dari tiga kapasitas yang dikemukakan oleh Innes dan Booher dalam Sudarmo, (2015 : 170- 171), terdiri dari social capital, organizational resources, dan human capital. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengambilan informan melalui metode Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini melalui triangulasi sumber. Data yang diperoleh dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan dan verifikasi menggunakan teknik analisis data model Miles, Huberman, and Saldana (2014). KSM Sambung Roso telah melaksanakan 3 tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan kepada penyandang disabilitas. Kemudian hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas oleh KSM Sambung Roso Simbatan Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan dalam perspektif community governance dapat dilihat dengan dimiliki modal sosial yang kuat (social capital), terpenuhinya sumber daya organisasi (organizational resources). Namun, pada aspek community governance berupa kemampuan dan keahlian dari sumber daya manusia (human capital) yang dimiliki KSM Sambung Roso masih terbatas untuk proses pemenuhan kemampuan dan keahlian dari beberapa anggota pendamping KSM Sambung Roso.