Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses collaborative governance yang terjalin oleh para stakeholder dalam upaya memberdayakan masyarakat penyandang disabilitas di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo agar mereka tetap memperoleh hak dan kewajibannya seperti masyarakat lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Collaborative Governance oleh Ansel dan Gash (2007). Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam hal ini uji validitas data menggunakan teknik triangulasi data atau triangulasi sumber. Sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaborasi yang terdiri dari Face to face dialogue, Trust building, Commitment to process, Shared understanding, dan Intermediate outcome telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan pada proses face to face dialogue terjadi kesepakatan melalui forum untuk melaksanakan program pemberdayaan penyandang disabilitas di Kecamatan Weru oleh stakeholder yang terlibat yaitu Pemerintah Kecamatan Weru, Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Paguyuban Sehati, dan masyarakat Kecamatan Weru. Proses trust building, commitment to process, dan shared understanding juga berjalan dengan baik. Di mana para stakeholder yang terlibat memiliki komitmen yang besar dan memiliki keselarasan pemahaman bahwa kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk mensejahterakan dan merupakan upaya untuk memenuhi hak-hak masyarakat disabilitas Para stakeholder juga saling percaya dan menjalankan kolaborasi ini dengan rasa kekeluargaan yang erat di mana ketika terdapat masalah terkait kegiatan pemberdayaan mereka mencari solusi yang terbaik secara bermusyawarah. Sementara itu, proses intermediate outcome atau hasil sementara pada kolaborasi ini adalah dibentuknya Sanggar Inklusi Anak Bangsa, pembentukan Self Help Group (SHG), dan pembuatan website Link Pedas (Peduli Disabilitas).