Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui manakah model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik antara pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Think Talk Write atau dengan model pembelajaran langsung; (2) mengetahui manakah kategori gaya belajar siswa yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial atau kinestetik pada materi bangun ruang sisi datar; (3a) mengetahui pada masing-masing model pembelajaran, manakah kategori gaya belajar siswa yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; (3b) mengetahui pada masing-masing kategori gaya belajar siswa, manakah model pembelajaran yang menghasilkan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik, pembelajaran dengan menggunakan model Think Talk Write atau dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukoharjo. Sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII A dan VIII D yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk gaya belajar siswa dan metode tes untuk kemampuan komunikasi matematis siswa. Analisis data menggunakan uji ANAVA dua jalan sel tak sama, kemudian dilanjutkan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe’ taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran Think Talk Write menghasilkan kemampuan komunikasi matematis lebih baik daripada model pembelajaran langsung; (2) siswa dengan kategori gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan komunikasi matematis lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar visual. Siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sama baiknya dengan siswa gaya belajar visual dan kinestetik; (3a) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kategori gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar visual. Siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sama baiknya dengan siswa gaya belajar visual dan kinestetik; (3b) pada masing-masing kategori gaya belajar siswa, siswa dengan model pembelajaran Think Talk Write memberikan kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik daripada siswa dengan model pembelajaran langsung.